Nandur Srawung || bukti kalau kami tidak diam untuk perubahan || KEMAPATA

Tahun baru merupakan sebuah momen yang istimewa bagi semua orang. tak hanya kalangan muda saja yang menunggu datangnya hari pertama di tahun baru dengan suka cita, namun semua kalangan juga menantikannya. banyak acara rutin yang diselenggarakan untuk menyambut datangnya tahun baru 2016 ini. mulai dari, kumpul bareng temen-temen, liburan bareng, menikmati gemerlap kembang api, makan bareng atau acara bakar-bakar, dan masih banyak lagi acara rutin yang dilakukan demi menyambut tahun baru yang istimewa ini.


tak ketinggalan oleh berbagai perayaan yang mewarnai tahun baru 2016 ini, kami putra putri asli Blitar melakukan hal yang berbeda dari biasanya, tahun baru 2016 ini, dengan bertemakan perubahan kami mengadakan suatu acara yang sangat baik. yakni "Nandur Srawung". berawal dari beberapa pemuda yang menggagas acara yang bertemakan kekeluargaan ini, mereka berfikir bahwa bangsa ini perlu perubahan , buk
 an cuma omongan doang. perubahan butuh action, tanpanya tak akan ada hasil yang memuaskan. berawal dari itu, pemuda yang biasa disebut mas vandem (salah satu pencetus terbentuknya acara ini), berupaya menumbuhkan rasa perubahan tersebut kepada para pemuda dan pemudi. karena, merekalah, calon calon pembawa perubahan bagi bangsa ini. sehingga, dengan usaha dan tekat yang ada dan didukung oleh pihak pihak khususnya pemuda karang taruna setempat maka terbentuklah suatu acara yang diselenggarakan di daerah perkebunan wilayah candi gambar wetan. dengan bertemakan perubahan. slain itu, mas vandem jug aingin mengenalkan salah satu peninggalan kerajaan hindu (candi gambar) kepada kalayak muda yang saat ini merindukan tempat tempat wisata, karena beliau berfikir, salah satu manfaat dari era moderenisasi yaitu muncul nya anak-anak Hits. sehingga beliau berharap agar peninggalan ini, tidak dilupakan begitu saja. karena terbukti, sangat jarang sekali anak muda yang datang untuk berkunjung dan melihat peninggalan jaman hindu dahulu.



acara "Nandur Srawung" yang diselenggarakan pada tangga 1 januari 2016 ini memiliki arti bahwa, nandur berati menanam, dan srawung berarti bersama-sama. keduanya memilki arti bahwa menanam secara bersama sama untuk membentuk kekeluargaan dan memberikan manfaat bagi alam. acara yang diselenggarakan di wilayah candi gambar wetan ini tidak hanya bertujuan untuk membawa perubahan bagi alam, namun juga terdapat misi khusus, yang diantaranya adalah menumbuhkan rasa peduli bagi kalangan muda untuk melakukan perubahan yang diawali dari hal yang kecil dulu. hal ini hal ini terwujud dari kegiatan tersebut. yang mana diawali dari pagi, yang bertujuan melakukan hal yang berbeda bagi alam, layaknya seorang petani yang berangkat pagi-pagi untuk menanam di sawah. hal itulah yang ingin ditanamkan dari acara ini.











acara yang diselenggarakan pada hari jumat itu tidak hanya diikuti oleh teman-teman KEMAPATA, atau pemuda karang taruna setempat, namun acara ini juga diikuti banyak pihak diantaranya yaitu, ISI solo, Universitas Jember, HMI, Karang taruna Sawentar, Akademi Komunitas putra sang fajar, dan masih banyak lagi. sehingga, kami saling membentuk tali silaturahmi antar komunitas dari berbagai macam perguruan tinggi di Indonesia. hal ini sebagai bukti bahwa, "kami putra putri asli blitar tidak lupa kepada kampong halaman kami, dan kami berharap kami bias membawa perubahan bagi daerah kami ", ujar salah seorang mahasiswa UNEJ.


"Nandur Srawung" ini merupakan langkah awal untuk membwa perubahan bagi Indonesia khususnya Blitar (Kota Patria). "kami berharap, dalam era modern ini, para pemuda tidak lupa terhadap kebudayaan negeri ini. tak cuma, ingin jadi anak hits saja, namun kami berharap agar acara ini menjadi langkah perubahan untuk Blitar yang lebih baik lagi. " ujar salah seorang peserta.


Acara ini ditutup dengan sarasehan bagi semua peserta "Nandur Srawung". sarasehan tersebut sangat lah bagus, karena ide ide peserta bisa menjadi langkah baru untuk acara kedepannya. sehingga mereka berharap, acara ini tak berhenti pada hari itu saja, namun mereka berharap akan ada nandur srawung selanjutnya, entah penanaman, ataupun kegiatan social yang lainnya, yang pasti bisa membawa perubahan. sarasehan tersebut juga menjadi ciri bagi daerah blitar khususnya, yang mengutamakan mufakat demi tercipta hal yang lbih baik lagi. sehinggga rasa persaudaraan kami bisa meningkat. walaupun kami berbeda almamater, yang pasti kami tidak akan lupa Tanah kelahiran kami.

"Blitar tak hanya kota yang melahirkan para pahlawan, tapi juga Tanah kebudayaan"
salam PERUBAHAN
#kemapata
#BlitarHebat

Posting Komentar

Nandur Srawung bahasa jawa yang sarat makna, begitu dalam artinya. Blitar patut berbangga memiliki pemuda yang masih peduli akan budaya, kearifan lokal dan lingkungan. Fenomena semacam ini nantinya akan menjadi cikal bakal tumbuhnya pondasi-pondasi penyatu bangsa.
Pesan saya, jangan berhenti disini kawan, masih banyak yang perlu kita lakukan. #PEMUDABLITAR

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget